Jumat, 01 April 2011

APAKAH JIN DAN MANUSIA BISA MENDENGAR SIKSA KUBUR


Dunia metafisika Islam kembali dikejutkan. Kali ini berita datang dari negeri adikuasa yaitu Siberia, Rusia. Seorang geolog Rusia yang bernama Dr. Azzacove mengaku telah mendengar suara jeritan dari alam kubur saat melakukan penggalian tanah pada kedalaman beberapa meter yang diduganya sebagai pekik kesakitan orang yang sedang disiksa oleh Malaikat Munkar-Nakir. Hasil penemuannya itu direkam dan disebarkan hampir ke seluruh dunia. Sejak peristiwa itu, ia sendiri dan kawan-kawannya mengaku bertaubat dan menyadari ada alam lain yang selama ini diingkarinya.

Berikut pengakuan Dr. Azzarov;

“Penemuan terakhir ini adalah penemuan yang sangat mengejutkan pendengaran kami, dengan penemuan ini banyak dari peneliti kami yang berhenti dari pekerjaan ini karena ketakutan.

“Pada awalnya kami hanya hendak mendengarkan pergerakan bumi dengan interval tertentu dan mendengarkan Super Sensitive Microphone yang masuk ke dalam bilik-bilik atau lubang-lubang bumi dan reruntuhan galian.

“Pada awalnya kami menyangka apa yang kami dapat itu adalah gesekan dari alat-alat kami pada dinding-dinding perut bumi, tetapi suara ini menghancurkan seluruh logika kami.

“Setelah beberapa penyesuaian kami mendapat kesimpulan bahwa suara ini berasal dari interior bumi, jadi seakan-akan di dalam perut bumi ini ada ruang lain yang berbeda dari tempat yang kami gali, dan dari ruangan tersebutlah kami tidak mempercayai apa yang kami dengar.

“Kami mendengar dari ruang bumi yang lain itu ada suara manusia berteriak keras dalam kesakitan. Walaupun satu suara didengar, kami dapat mendengar ribuan bahkan jutaan latar belakang suara manusia yang sedang dalam kesakitan akibat penyiksaan.

“Setelah penemuan yang sangat menakjubkan ini, setengah dari peneliti kami berhenti karena takut. Yang sangat mengejutkan lagi, bagi orang Soviet itu adalah setelah suara tersebut direkam, pada malam yang sama, keluarlah semacam gas atau kabut yang terang dari lokasi penggalian gas.

“Gas atau kabut tersebut keluar dengan membentuk pilar-pilar dan tulisan yang membentuk seperti sayap kelawar (seperti lafaz ALLAH, wallahu a'lam), lalu menampakkan dengan sendirinya dengan bahasa Rusia yang artinya AKU TELAH MENAKLUKKAN atau AKU TELAH MENUNDUKKAN.

“Tulisan itu terlihat di awan di Siberia yang gelap. Kejadian itu sangat tidak masuk akal orang-orang Soviet karena sedang akan diteror. Beberapa saat setelah itu datanglah ambulan ke kumpulan orang-orang tersebut dan memberikan obat yang dapat menghilangkan memori dengan singkat.

“Biarpun saya tidak percaya adanya syurga dan Injil, tetapi sebagai ilmuwan sekarang saya percaya adanya NERAKA. Ia sangat sukar diungkapkan dengan kata-kata, apa yang kami temukan, apa yang kami lihat dan apa yang kami dengar. Dan sekarang kami yakin bahwa kami melanjutkan kerja menggali lagi, maka kami akan dekat sekali dengan PINTU NERAKA.”

Lalu Dr. Azzacove meneruskan penjelasannya;

"Mesin penggali tiba-tiba berputar dengan sangat cepat ketika kami mencapai salah satu kulit bumi, suhunya menunjukkan hingga 2000 derajat Fahrenhait, lalu kami mendekatkan mikrofon itu di sana untuk mendengarkan pergerakan bumi, tetapi yang terdengar adalah suara manusia, bahkan teriakan manusia dalam kesakitan.

“Pertama kami mengira suara itu adalah suara mesin. Tetapi setelah melakukan kajian ulang atas suara itu, suara yang terdengar adalah suara manusia bukan hanya satu orang, mungkin jutaan manusia yang sedang dalam siksaan dan kesakitan.

“Apakah anda tahu kenapa Jacques Costeau, seorang penjelajah dalam air berhenti beberapa saat sebelum dia mati? Dia berhenti karena dia juga pernah mendengar suara jeritan manusia di dalam air ketika ia sedang menjelajah di dalam air. Dan dalam kesempatan lain juga salah satu anak buahnya menemukan hal yang sama ketika ia sedang melakukan penjelajahan di sekitar SEGITIGA BERMUDA.

“Setelah ia sembuh dari kejutan yang kritikal, kemudian ia menceritakan bahwa ia mendengar jeritan manusia yang banyak yang sedang disiksa di dalam perut bumi.”

Demikian pengakuan geolog Rusia yang mencengangkan dunia metafisika Islam. Bisakah kita mempercayai rekaman dan pengakuannya? Jika bisa, ini berarti sama saja menghancurkan keyakinan kita selama ini bahwa manusia dan jin tidak bisa mendengar siksa kubur? Lantas, apakah perlu kita melakukan kaji ulang atas teks-teks hadits yang mendemonstrasikan bahwa hanya binatang yang bisa mendengar siksa kubur? Tentu kita punya persepsi masing-masing soal ini.

Rasulullah Saw. bersabda, “Jika seseorang dapat mendengar apa yang didengar oleh binatang (adzab kubur), maka mereka akan histeris.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari bunyi hadits di atas tampak bahwa manusia (bahkan jin) tidak bisa mendengar siksa kubur kecuali binatang. Sebab, jika manusia dan jin bisa mendengar siksa kubur, mereka pasti akan menjerit histeris karena ketakutan. Dan tak mustahil, banyak di antara mereka yang segera bertaubat dan menjadi hamba yang beriman. Jika sudah begini, keberagamaan kita di dunia tak begitu sulit. Artinya, untuk menjadi orang yang bertaubat itu sangatlah gampang. Kita tinggal pergi ke kuburan lalu mendengar orang yang sedang disiksa, seketika kita dipastikan bisa insyaf alias bertaubat.

Di dalam Sahih Ibnu Hibban dari Ummi Mubasysyir katanya, “Sekali peristiwa Rasulullah mendatangiku seraya berkata, “Berlindunglah diri kamu kepada Allah dari siksa kubur! Maka kataku: “Wahai Rasulullah! Apakah di dalam kubur itu ada siksa?” Jawab Rasulullah,
“Sesungguhnya mereka itu akan disiksa di dalam kubur mereka suatu siksa yang hanya semua binatang saja yang dapat mendengarnya.”

Setengah ahli ilmu pengetahuan berkata, “Lantaran adanya siksa kubur itu, maka setengah-setengah orang telah membawa binatang-binatang mereka yang telah sakit perut ke kubur kaum Yahudi dan Kaum Nasrani, juga ke kubur-kubur kaum Munafiqin dari suku kaum Ismaaliah, Nusairiyah dan Kamaratih dari suku Bani Ubaid dan lain-lain lagi yang menduduki bumi Mesir dan Syam.”

Suatu hari Abdul Hakam bin Barkhan berkisah bahwa ada sekelompok manusia usai menguburkan mayat di timur Asybiliyah duduk bersantai dan ngobrol. Tak jauh dari mereka ada seekor binatang. Tiba-tiba binatang itu mendatangi kuburan tersebut dengan cepat sekali, lalu meletakkan telinganya di atasnya seolah-olah ia ingin mendengar sesuatu. Hanya sebentar ia di situ lalu berlari meninggalkan kuburan tersebut.

Kemudian ia datang lagi meletakkan telinganya di atas kubur tersebut. Tapi tak berapa lama ia lari lagi meninggalkan kuburan tersebut. Binatang itu melakukannya berkali-kali: datang dan pergi, hingga membuatnya tenang kembali.

Seketika itu juga Abdul Hakam langsung teringat dengan sabda Nabi, “Yang ahli kubur itu disiksa dengan siksaan yang hanya binatang saja yang dapat mendengarnya.”

Itu artinya apa? Bahwa siksa kubur itu hanya bisa didengar oleh binatang. Jika manusia bisa, kenapa sekelompok manusia yang dekat dengan kuburan tersebut tidak bisa mendengarnya.
Dalam hadits sendiri tidak dijelaskan apakah Nabi termasuk orang yang tidak bisa mendengar siksa kubur? Dalam hadits hanya diterangkan bahwa Nabi mengetahui kalau kuburan si A dan si B sedang disiksa atau tidak. Tapi, pengetahuan semacam ini dikarenakan Nabi mendengar langsung siksaan tersebut ataukah karena wahyu dari Allah, tidak dijelaskan di dalam hadits.

Di dalam kitab Mukhtashar Tadzkiratul Qurtubi dijelaskan bahwa manusia yang masih hidup tidak dapat mendengar siksaan di dalam kubur. Akan tetapi siksaan di dalam kubur itu dapat didengar oleh binatang/hewan.

Hannad bin As-Sariy di dalam kitab Zuhud telah berbicara kepada Waki’ dari al-Hamasy dari Syaqiq dari Siti Aisyah berkata, “Telah datang kepadaku seorang perempuan Yahudi dan memberitahuku tentang siksaan kubur, tetapi aku telah mendustakannya.

“Kemudian datang kepadaku Rasulullah Saw. maka aku pun memberitahu tentang berita kedatangan seorang perempuan tua Yahudi itu yang menceritakan tentang adanya siksa kubur, lalu beliau berkata, “Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya mereka itu disiksa di dalam kubur-kubur mereka, sehingga didengarkan suara-suara mereka itu oleh semua binatang.”

Berdasarkan keterangan di atas, pembaca bisa menduga sendiri apakah cerita Dr. Azzacova itu merupakan kebenaran atau kebohongan. Menurut saya, persentase kebenaran cerita itu sedikit sekali. Andai pun cerita itu benar, ini merupakan kejadian luar biasa yang terjadi pada seorang manusia. Bagi Allah, ini sangatlah tidak sulit untuk dilakukan. Artinya, meski hadits menjelaskan bahwa manusia tidak bisa mendengar siksa kubur, tetapi jika Allah sudah berkehendak maka segala yang mustahil itu bisa menjadi mungkin.

Sebagai hamba yang beriman, kita hanya diharuskan untuk meyakini adanya siksa kubur.
Terlepas dari apakah cerita doktor tersebut benar atau salah, yang jelas bahwa siksa kubur itu pasti sangat menyakitkan. Kita semua pasti akan mengalaminya, jika benar-benar tidak taat kepada Allah. Karena itu, pergunakanlah waktu di dunia ini sebaik-baiknya untuk beribadah dan beramal saleh agar kita tidak termasuk orang-orang yang mendapat siksa dari Allah. Amien. (Eep Khunaefi)

Tidak ada komentar: