Jumat, 01 April 2011

IKHTISAR 1

Harun Nasution membagi periode Islam: Periode Nabi
 Periode Sahabat
 Periode Ijtihad
 Periode Taklid

ISTIHSAN (memandang lebih baik): Air bekas minum harimau najis. Jadi, air bekas minum elang pun najis krn keduanya sama2 binatang buas.Tapi, menurut istihsan, lebih baik air bekas minum elang tidak najis krn saat minum pakai paruh, bukan lidah.

QIYAS: Khamr haram krn ayat al-Qur’an (Qs. Al-Maidah:90), maka minum tuak pun haram krn unsurnya yg memabukkan.

ISTIHSAB (berpegang pada hukum lama). Misalnya, minum teh/kopi adalah ibahah (boleh).Jd, sebelum ada hukum baru yg menggugah status hukumnya, maka kopi/teh adalah ibahah.

KHAWARIJ: Kafir adlh orang Islam yg berdosa besar. Berbeda dgn makna kafir pd umumnya: orang yg keluar Islam. Dibagi:
A.    Muhakkimah: Orang Islam yg berdosa besar adlh kafir
B.     Azariqah: Orang musyrik (lbh tinggi dr kafir) tdk saja orang Islam yg berbuat dosa besar, tapi jg orang yg tdk sepaham dgn mereka.
C.    Najdah: Orang musyrik adlh orang Islam yg berbuat dosa kecil tapi terus-menerus.
D.    Sufriah: Zina (blm kafir krn hukumannya lgsg di dunia), sdg meninggalkan puasa/shalat/dsb (dianggap kafir krn hukumannya di akherat)
E.     Ibadiah (paling moderat): Pelaku dosa besar bukan musyrik dan juga bukan mukmin, tapi hanya kafir yg masih mengesakan Tuhan.

MURJI’AH (Menundah): Pelaku dosa besar tidak kafir, tetap mukmin, tapi hukumannya diserahkan kepada Allah di akherat. Jika diampuni, berarti masuk surga, jika tdk berarti masuk neraka.

MU’TAZILAH (Didirikan Wasil Ibn ‘Ata, murid Hasan Basri): Pelaku dosa besar tdk kafir dan tidak pula mukmin, tergantung taubat atau gak setelah itu.Jika dia taubat seblm mati, maka dia tetap mukmin dan masuk surga dan sebaliknya. Ajarannya:
1.     Tauhid: Tuhan tidak memiliki sifat. Asmaul Husna itu bukan sifat, tapi esensi Tuhan. Sebab, jika dikatakan sifat berarti yg qadim itu akan banyak.
‘Adl: Perbuatan itu diciptakan oleh manusia sendiri, krn itu orang yang berbuat dosa besar dimasukkan neraka. Inilah keadilan Tuhan. Jd, manusia bkn seperti wayang.

Tidak ada komentar: