Kamis, 31 Mei 2012

ISBAL


By Eep Khunaefi

S
ecara bahasa, isbal diartikan memanjangkan atau melabuhkan kain. Sedangan menurut istilah, isbal adalah memanjangkan kain pakaian secara berlebihan hingga menutupi mata kaki baik itu pakaian perempuan maupun pakaian laki-laki.
Ulama berbeda pendapat soal hukum Isbal. Pendapat pertama, bahwa hukum isbal adalah mutlak haram. Ulama yang berpendapat demikian adalah Syeikh bin Baz dan ulama Wahabi lainnya.
Menurut mereka, apapun alasannya (riya atau tidak), isbal tetap haram. Pendeknya, apapun bagian pakaian yang lewat mata kaki adalah dosa besar dan menyeret pelakunya masuk neraka. Dalil yang jadi rujukan mereka adalah Sabda Nabi Muhammad Saw. yang berbunyi, “Apa yang di bawah kedua mata kaki berupa sarung maka tempatnya di neraka " [Hadits Riwayat Bukhari dalam sahihnya]

SUKA KAWIN HILANG DI MAKKAH


By Eep Khunaefi

Menikah itu sunnah Rasul. Bagaimana jika ia melakukannya berkali-kali? Nasib sial pun menimpanya saat naik haji

S
ebut saja namanya Kakek Rasidin. Dipanggil kakek karena usianya sudah menginjak kepala 6, tepatnya 66 tahun. Selama itu ia telah berkali-kali menikah. Tercatat, sudah 9 kali ia melakukannya. Yang menjadi korban selalu istri ketiga dan keempat. Ya, Kakek Rasidin memiliki empat orang istri (poligami). Nah, ketika ia hendak nikah lagi, maka istri ketiga atau keempatnya yang dikorbankan atau diceraikan. Hal itu terus ia lakukan hingga 9 kali pernikahannya.
Entahlah, apa yang ada dalam pikiran Kakek Rasidin! Semakin tua kian menjadi. Maksudnya, semakin bertambah usia kelakuannya kian menjadi tidak benar. Ia begitu mudah tergoda dengan wanita muda baik itu janda maupun perawan. Herannya pula, perempuan-perempuan itu mau saja dinikahi oleh Kakek Rasidin. Mungkin karena ia punya kharisma. Mungkin pula karena hartanya yang cukup banyak.

BERKAH MENGHAJIKAN KEDUA ORANG TUA


By Eep Khunaefi

Setelah menghajikan ayah, dia pun bisa menikah

I
ni sebuah kisah tentang bakti anak pada kedua orang tuanya. Anggap saja sebagai sedekah anak kepada ayahnya yang ingin naik haji. Sebut saja namanya Bapak Yakub Usuli, orang Gorontalo. Dia masih lajang saat itu, usianya sekitar 32 tahun. Sebagai anak muda hidupnya cukup sukses. Terbukti, ia bisa mengumpulkan uang sebanyak 30 juta. Rencananya, uang ini ia persiapkan untuk menikah kelak –kalau sudah ada jodohnya. Atau, ia niatkan untuk berangkat ibadah haji.
Namun, entahlah, hal apa yang merasuk ke dalam pikiran Yakub saat itu. Yang jelas, saat melihat usia ayahnya yang sudah sepuh (71 th) tiba-tiba saja niatnya berubah. Ada sebuah niat yang sangat mulia dalam pikirannya ingin membahagiakan sang ayah di usia senjanya. Apa itu? Ia ingin memberangkatkan ayah ke tanah suci. Ini benar-benar sebuah niat yang sangat mulia.

RAJIN MENUNTUT ILMU


By Eep Khunaefi


 Merantaulah! Karena berdiam diri di tempat ibarat air yang tidak mengalir: bau dan busuk. (Imam Syafi’i)

W
ahai remaja muslim, tahukah Anda sosok Imam Ali bin Abi Thalib? Dia adalah menantu Rasulullah Saw. yang sangat alim. Oleh Rasul, Ali dijuluki sebagai pintu kota ilmu Rasulullah. “Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya. Barangsiapa hendak memasuki satu kota, hendaknya ia masuk dari pintunya,” kata Rasul. Ini artinya apa? Ali adalah sosok yang luar biasa dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan. Sebab, sejak kecil hingga remaja ia selalu bersama Rasulullah. Karena itu, banyak ilmu Rasul yang diserap Ali.
Di antara para sahabat, Ali dikenal sebagai sahabat yang paling suci, pemberani dan cerdas. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sepanjang hidupnya Ali tidak pernah melihat kemaluannya sendiri. Beliau juga sangat pemberani. Bayangkan, pada saat orang Quraisy sudah mengepung kediaman Nabi, Ali kecil bersedia tidur di atas tempat tidur Rasulullah sehingga orang-orang Quraisy mengira Nabi masih berada di rumahnya. Ali dengan ikhlas mau menghadapi resiko pembunuhan itu. Ia juga pembuka benteng Khaibar saat tidak ada sahabat yang sanggup melakukannya.

Kamis, 10 Mei 2012

BELAJAR DARI SEBUAH KISAH

By Epholic


Judul                : Kultum: Mengubah Kehidupan dan Kebahagiaan
Penulis              : Rudiyanto SW
Penerbit            : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup)
Terbit                : Cet. Ke-1, Januari 2012
Tebal                :251 halaman


Apakah hidup Anda ingin berubah? Semua orang pasti akan menjawab ingin. Namun, banyak orang yang tidak bahu bagaimana caranya. Padahal, untuk berubah tidaklah terlalu sulit jika kita menemukan formulanya.
Salah satu formula yang paling sederhana adalah belajar dari sebuah kisah. Tentu saja, kisah yang bisa menggugah diri kita. Kisah yang dapat mencerahkan diri kita untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

HAJI, SEBUAH PERTUNJUKAN KEESAAN MANUSIA

By Epholic


Manusia itu sangat ego dan sombong. Orang kaya merasa dirinya berkuasa sehingga leluasa menginjak orang miskin dan lemah. Pejabat merasa dirinya hebat dan super power sehingga seudele dewek menindas rakyat. Padahal, hakikatnya, manusia adalah sama di mata Allah. Tidak ada miskin dan kaya. Tidak ada rakyat dan penguasa. Tidak ada kulit putih itu lebih baik dibanding kulit hitam. Di mata Allah, semuanya sama. Allah hanya melihat dari kualitas ibadahnya.
Kisah-kisah seperti inilah yang diusung dalam ibadah haji. Menurut Dr. Ali Syariati, ibadah haji adalah sebuah pertunjukan tentang “penciptaan”, “sejarah”, “keesaan”, ideologi Islam”, dan ummah. (hal.19)